Harga minyak naik karena Obama peroleh dukungan untuk serang Suriah
New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Presiden AS Barack Obama mendapat dukungan dari anggota parlemen oposisi Partai Republik untuk serangan militer terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.
Aksi beli juga memperoleh dukungan dari sebuah laporan kuat yang mengejutkan pada pertumbuhan sektor manufaktur AS, meningkatkan harapan permintaan energi akan meningkat di ekonomi terbesar dunia itu, lapor AFP.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, naik 91 sen menjadi ditutup pada 108,54 dolar AS per barel.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik 1,45 dolar AS menjadi 115,68 dolar AS per barel di perdagangan London, dari tingkat penutupan Senin.
Obama pada Selasa menerima dukungan dua pemimpin DPR AS dari Partai Republik -- Ketua DPR John Boehner dan Pemimpin Mayoritas DPR Eric Cantor -- untuk serangan terhadap pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam menanggapi dugaan serangan gas mematikan terhadap warga sipil pada 21 Agustus.
Selama akhir pekan presiden AS mengatakan ia akan mencari otorisasi dari Kongres untuk intervensi apapun, setelah pada pekan lalu mengisyaratkan tindakan penghukuman bisa segera dilakukan.
Meskipun dukungan kuat dari para pemimpin Republik tidak berarti bahwa Kongres akan memberikan Obama lampu hijau pada serangan yang direncanakan, secara substansial itu meningkatkan kemungkinan suara ya, mungkin secepatnya minggu depan setelah Kongres kembali dari reses musim panas pada Senin (9/9).
"Dia (Boehner) menyetujui rencana aksi presiden, mengesampingkan perbedaan politik mereka, yang meningkatkan kemungkinan konflik di Timur Tengah," kata Bart Melek, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Sebuah laporan utama AS tentang manufaktur, menunjukkan pertumbuhan untuk bulan ketiga pada Agustus, lebih lanjut mendukung minat investor terhadap minyak mentah.
Lembaga riset The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks pembelian manajer (PMI) untuk sektor manufaktur naik menjadi 55,7 pada Agustus, titik tertinggi di 2013. Para analis telah memperkirakan indeks turun dari tingkat Juli.
"Data ekonomi makro yang lebih kuat seperti indeks manufaktur ISM AS membantu mendukung reli di pasar ekuitas yang juga secara luas mendukung pasar minyak, meskipun kami mencatat permintaan minyak global tetap pada apa yang kita mempertimbangkan `di bawah tren` laju pertumbuhan," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Sebelumnya pada pagi hari, harga minyak melonjak tajam lebih tinggi setelah uji coba rudal mengejutkan di Mediterania di tengah meningkatnya ketegangan atas perang sipil Suriah yang sudah lama berjalan.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Mediterania tengah ditembakkan ke arah timur laut pantai itu.
Kementerian pertahanan Israel mengatakan peluncuran rudal adalah bagian dari latihan militer gabungan AS-Israel, dan Pentagon mengatakan tidak ada hubungannya dengan kemungkinan serangan terhadap rezim Suriah.