Forum Eksplorasi Ditjen Migas-IPA
Pada hari Selasa, 10 Juli 2012 di Ballroom Nusantara, Hotel Dharmawangsa, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama dengan IPA menyelenggarakan sebuah forum eksplorasi yang bertujuan:
- Untuk mengkomunikasikan hasil analisis IHS mengenai Tren Eksplorasi Regional (2001-2010) yang diminta oleh IPA di tahun 2011. Hasil analisa ini merupakan kajian independen dan obyektif dari pihak ketiga mengenai tren dan masukan terkait dengan ekplorasi minyak dan gas di Indonesia dan kawasan regional.
- Untuk mengartikulasikan dan menilai implikasi dari tren di atas dalam kaitannya dengan peran eksplorasi dalam memenuhi target produksi minyak dan gas nasional.
- Agar Pemerintah dan IPA bersama-sama bertukar pikiran dan mendiskusikan masalah untuk memberikan rekomendasi bagaimana cara meningkatkan investasi eksplorasi di Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri dari wakil Anggota Perusahaan IPA, Direktorat Jenderal Migas, BPMIGAS, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan Badan Geologi. Memang direncanakan sebagai diskusi kelompok kecil untuk menghasilkan diskusi yang bermanfaat dan saling menguntungkan.
Forum ini dibuka dengan sambutan dari Elisabeth Proust, Presiden IPA yang menekankan bahwa salah satu peran dari IPA adalah memberikan kesempatan untuk bertukar pikiran antara anggota dan lembaga pemerintah tentang isu-isu utama dan tantangan industri dimana pada kesempatan ini didedikasikan untuk Eksplorasi.
Dia menekankan bahwa "Eksplorasi adalah Masa Depan Industri", dan juga merupakan salah satu kontributor kunci untuk kesejahteraan generasi penerus Indonesia. Eksplorasi di Indonesia merupakan tantangan teknis - semakin sulit untuk menemukan cadangan minyak dan gas, yang kebanyakan terletak di laut dalam dan di daerah terpencil. Eksplorasi juga merupakan tantangan ekonomi- dimana perusahaan-perusahaan minyak dan gas mengambil resiko eksplorasi dengan swadana dan investasi yang sangat tinggi dalam upaya untuk menemukan cadangan dan berusaha untuk menghasilkan investasi yang menguntungkan. Selain itu, untuk melakukan eksplorasi di daerah-daerah sullit, perusahaan perlu memiliki kemampuan keuangan dan teknis yang sangat tinggi.
Keynote Address kemudian disampaikan oleh Haposan Napitupulu, Deputi Perencanaan BPMIGAS dengan judul presentasi: "Accelerating Exploration Investment." Pak Haposan menjelaskan tentang tantangan internal dan eksternal dalam mendorong kegiatan eksplorasi di Indonesia. Yunus Kusumabrata, Sekretaris Kepala Badan Geologi, Energi dan Sumber Daya Mineral berjudul kemudian menyampaikan presentasi yang berjudul: "Roadmap for Exploration" dan kemudian Presentasi berjudul "To boost Exploration activity in Indonesia" disampaikan oleh Ranjit Pannu dari Schlumberger Western Geco. Bagian pertama dari sesi diskusi ditutup oleh presentasi dari Jeffrey J. Lobao, konsultan eksplorasi yang menyampaikan studi kasus tentang "Norway: Incentivizing Exploration & Reserves Growth."
Setelah rehat kopi, Evita Legowo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi menyampaikan pesan kementerian tentang bagaimana mempromosikan investasi eksplorasi. Dalam presentasinya, ia menyoroti upaya pemerintah untuk meningkatkan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru seperti:
- Meningkatkan jumlah wilayah kerja yang ditawarkan dan aktivitas eksplorasi.
- Mempercepat pengembangan lapangan baru termasuk pengembangan idle discoveries.
- Meningkatkan pengembangan hidrokarbon tidak konvensional.
- Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan peraturan, perizinan, dan tumpang tindih lahan.
- Kesediaan dari pemerintah untuk memberikan insentif khusus untuk meningkatkan investasi eksplorasi (fiskal dan non fiskal).
Chris Newton kemudian menyampaikan ulasan aktivitas, hasil dan tren investasi dari kinerja industri hulu migas Indonesia dari tahun 2001-2010 berdasarkan studi IHS yang diminta oleh IPA.
Kemudian John Bates dari IPA menyampaikan presentasi tentang peran eksplorasi dalam memenuhi kebutuhan Indonesia akan minyak dan gas di masa depan.
Sesi ini diakhiri dengan sesi Brainstorming and capturing of ideas dimana IPA menyampaikan isu-isu utama dan rekomendasi terkait dengan investasi eksplorasi di Indonesia yang dikumpulkan dari perusahaan anggota IPA kepada lembaga-lembaga pemerintah. Pertemuan lanjutan direncanakan akan dilaksanakan untuk mendiskusikan lebih lanjut dan menyusun proposal mengenai isu-isu utama.