Konvensi Dan Pameran IPA 2011 Digelar 18-20 Mei Di JCC
Jakarta – TAMBANG. Indonesian Petroleum Association (IPA) tahun ini kembali menggelar Konvensi dan Pameran Tahunan industri minyak dan gas ke-35. Acara yang mengangkat tema “Indonesia Energy: Growth, Security and Sustainability” ini akan berlangsung pada 18-20 Mei 2011 di Jakarta Convention Centre. Presiden IPA, Ron Aston mengatakan, tema yang diusung kali ini sangat relevan dengan situasi terkini di Indonesia.
Dalam rilisnya kepada Majalah TAMBANG, Selasa, 5 Maret 2011, Ron mengatakan industri minyak dan gas Indonesia saat ini, dihadapkan pada upaya meningkatkan perekonomian yang tinggi, ditengah kondisi sumur-sumur minyak yang sudah mature (tua).
Maka dari itu, pelaku industri ini harus fokus untuk mengeksplorasi cadangan sumber daya, yang berlimpah namun belum terbukti. Yakni yang berada di daerah-daerah frontier, diikuti upaya meningkatkan eksplorasi unconventional gas.
Sebagai produsen hidrokarbon selama bertahun-tahun, lanjutnya, Indonesia masih memiliki potensi cadangan minyak dan gas yang belum terjamah. Data 2010 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, Indonesia memiliki cadangan minyak terbukti dan cadangan minyak potensial sebesar 7,8 triliun barel (data gabungan).
Sedangkan cadangan gas terbukti dan cadangan gas potensial sebesar 157,1 triliun cubic feet (data gabungan). Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan energi dalam negeri juga meningkat. Di saat yang bersamaan, Indonesia juga harus terus meningkatkan ekspor minyak & gas sebagai sumber pendapatan ekspor.
“Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas IPA ke-35 ini bertujuan menggalang kerjasama dengan pemerintah, guna memformulasikan solusi-solusi terbaik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam industri minyak dan gas,” kata Ron Aston.
Menurutnya, Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas Tahunan IPA, adalah even yang paling ditunggu oleh pelaku industri minyak dan gas Indonesia. Berbagai perusahaan domestik dan multinasional, akan menjajaki kesempatan berbisnis dalam industri minyak dan gas di Indonesia.
Ia menambahkan, Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas Tahunan IPA, akan menjadi ajang menggalang jaringan bisnis, serta saling berbagi informasi dan pengetahuan terkait dengan industri minyak dan gas. Dalam even ini, juga akan didemonstrasikan teknologi-teknologi terkini.
“Selama lebih dari 30 dekade, Konvensi dan Pameran Industri Minyak & Gas IPA telah mempertemukan berbagai pejabat pemerintah, legislator, pemimpin industri, analis, dan praktisi, dalam sebuah forum dialog yang transparan,” ujarnya.
Lewat even ini, tambahnya lagi, para stakeholder terkait dapat bertukar informasi dan berbagi pengetahuan, untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan iklim investasi yang kondusif di industri minyak dan gas.
Ron Aston menjelaskan, IPA merupakan forum terbuka bagi seluruh pemangku kepentingan di industri minyak dan gas, untuk berbagi pengetahuan dan pemikiran. Sekaligus berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang dihadapi industri minyak dan gas.
Lewat forum ini, ujarnya, semua stakeholder dapat bersama-sama mencari solusi terbaik, untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Selain itu, IPA juga mendukung pengembangan pendidikan dan alih pengetahuan bagi para pemain industri minyak dan gas, serta masyarakat.
Ron juga menyatakan, Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas IPA tahun ini, adalah yang terbesar dalam sejarah penyelenggaraannya. Even ini akan diikuti lebih dari 150 peserta pameran, yang akan menempati area seluas hampir 4.000 meter persegi.
Beragam teknologi dan inovasi terkini di industri minyak dan gas akan hadir dalam pameran tersebut. Selain itu, Konvensi dan Pameran Industri Minyak dan Gas IPA tahun ini, juga akan menghadirkan wahana baru, yaitu Energy Edutainment Corner.
Energy edutainment Corner merupakan sebuah fasilitas edutainment, bagi para pengunjung termasuk pelajar dan mahasiswa, dalam memahami perkembangan industri minyak dan gas Indonesia.