Geothermal
Energi geotermal bersumber dari panas alamiah yang dihasilkan dalam perut bumi, yang terperangkap dalam waduk-waduk alami bawah tanah dengan kedalaman mulai dari beberapa ratus meter hingga lebih dari 3000 meter. Di sejumlah lokasi, seperti di pulau Jawa, magma akibat letusan gunung berapi yang meleleh sepanjang permukaan tanah akan memanaskan air di bawah tanah dan menciptakan kumpulan kubangan air dan uap panas. Pemompaan kubangan-kubangan ini akan memproduksi panas yang cukup untuk menggerakkan turbin-turbin penghasil energi listrik.
Indonesia memiliki sumber energi geotermal terbesar di dunia. Terletak pada Lingkaran Gunung Berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik, Indonesia mempunyai sumber energi bersih yang terbaharukan ini dalam jumlah melimpah, yang seimbang dengan cadangan persediaan energi hidrokarbonnya (cadangan minyak dan gas alam). Area-area yang kaya akan sumber energi geotermal itu terletak membentang sepanjang khatulistiwa mulai dari Sumatera, Jawa-Bali, Sulawesi, Maluku hingga ke Nusa Tenggara.
Boleh dikatakan, energi geotermal memberikan kontribusi penting di Indonesia. Energi ini merupakan sumber energi bersih dan bebas dari efek-efek berbahaya, seperti yang ditimbulkan oleh pusat-pusat pembangkit dan pabrik-pabrik pengguna bahan bakar fosil. Tidak seperti batubara dan sumber-sumber energi hidrokarbon lainnya, energi geotermal sepenuhnya dapat diperbaharui dan tersedia selamanya jika dikelola secara tepat. Lahan yang diperlukan untuk mengoperasikan pembangkit energi ini juga relatif kecil, dan dapat dioperasikan berdampingan dengan lokasi pertanian maupun habitat mahluk hidup lainnya. Sebagai sumber energi bersih yang bebas polusi, geotermal mendukung terpenuhinya kebutuhan energi dalam negeri sekaligus meningkatkan suplai bahan bakar dari fosil (minyak bumi) yang dapat diekspor.
Intinya, energi geotermal menawarkan beragam peluang baru yang sangat menarik dalam upaya peningkatan standar hidup rakyat Indonesia sehingga energi ini sangat menjanjikan bagi masa depan bangsa.